WAGASA *payung* adalah payung tradisional Japan yg terbuat dari bambu dan washi (kertas Japan). Payung ini pertama dibuat pada zaman Kamakura dan menjadi populer pd zaman Edo Genroku hingga skrg. Payung ini tak hanya digunakan pd saat turun hujan saja, tp bisa juga dipakai sbg aksesoris utk mghadiri acara2 tertentu sprt pesta pernikahan, upacara minum teh, festival, dll.
Kebiasaan memberikan hadiah
Kebiasaan memberikan bingkisan ada dalam budaya manapun termasuk budaya Jepang. Pemberian bingkisan umumnya dengan alasan karena ada per
istiwa
khusus seperti pernikahan, kelulusan atau masuk sekolah; sebagai
ucapan terima kasih dan penghargaan kepada guru, atasan, dokter, atau
orang yang telah memberikan bantuan; dan pemberian bingkisan untuk
menjaga hubungan bisnis.
Bagi mereka yang mempunyai hubungan bisnis, biasanya bingkisan pada akhir tahun yang diesebut Oseibo #lirik lagu india ntu ye ? *plakk ahaha#. Bingkisan Oseibo biasanya berupa makanan kaleng, buah-buahan, minuman atau berupa voucher belanja. Kebiasaan ini mirip dengan kebiasaan mengirimkan parsel hari raya di Indonesia. Ada juga yang memberikan pada pertengahan tahun atau musim panas yang biasa disebut Ochuugen. Tujuannya adalah sebagai ungkapan perhatian pada musim yang membuat banyak orang tidak bergairah ini.
Bagi anak-anak sekolah, mereka akan mendapat Sotsugyouiwai atau biasanya ucapan selamat lulus sekolah. Bingkisan ini biasanya berupa jam tangan, pulpen dan lain-lain. Bagi yang baru masuk sekolah, khususnya SD biasanya akan mendapatkan Nyuugakuiwai atau kado ucapan selamat mulai sekolah karena memasuki SD adalah waktu yang penting bagi anak-anak di Jepang.
Memberikan uang sebagai tanda berbagi rezeki juga dapat kita temui pada awal tahun. Anak-anak akan mendapatkan Otoshidama, seperti halnya anak-anak di Indonesia pada waktu lebaran. Lalu ada pemberian uang bagi mereka yang akan bepergian jauh untuk sementara waktu yaitu Osenbetsu. Biasanya dikumpulkan dari teman sepekerjaan atau sekelompok dan diberikan pada yang akan bepergian.
Bagi mereka yang mempunyai hubungan bisnis, biasanya bingkisan pada akhir tahun yang diesebut Oseibo #lirik lagu india ntu ye ? *plakk ahaha#. Bingkisan Oseibo biasanya berupa makanan kaleng, buah-buahan, minuman atau berupa voucher belanja. Kebiasaan ini mirip dengan kebiasaan mengirimkan parsel hari raya di Indonesia. Ada juga yang memberikan pada pertengahan tahun atau musim panas yang biasa disebut Ochuugen. Tujuannya adalah sebagai ungkapan perhatian pada musim yang membuat banyak orang tidak bergairah ini.
Bagi anak-anak sekolah, mereka akan mendapat Sotsugyouiwai atau biasanya ucapan selamat lulus sekolah. Bingkisan ini biasanya berupa jam tangan, pulpen dan lain-lain. Bagi yang baru masuk sekolah, khususnya SD biasanya akan mendapatkan Nyuugakuiwai atau kado ucapan selamat mulai sekolah karena memasuki SD adalah waktu yang penting bagi anak-anak di Jepang.
Memberikan uang sebagai tanda berbagi rezeki juga dapat kita temui pada awal tahun. Anak-anak akan mendapatkan Otoshidama, seperti halnya anak-anak di Indonesia pada waktu lebaran. Lalu ada pemberian uang bagi mereka yang akan bepergian jauh untuk sementara waktu yaitu Osenbetsu. Biasanya dikumpulkan dari teman sepekerjaan atau sekelompok dan diberikan pada yang akan bepergian.